Sikap
merupakan gejala internal yang cenderung merespon atau mereaksi dengan
cara yang relatif
tetap terhadap orang,
barang dan sebagainya, baik
secara positif ataupun secara negatif. Sikap (attitude) siswa yang
merespon dengan positif merupakan
awal yang baik bagi proses pembelajaran
yang akan berlangsung sedangkan sikap negatif terhadap guru
ataupun pelajaran apalagi
disertai dengan sikap
benci maka akan berdampak
pada pencapaian hasil
belajar atau prestasi belajar yang kurang maksimal.
Menurut Djemari Mardapi (2004: 10), keberhasilan studi
tidak hanya ditentukan oleh kemampuan kognitif tetapi juga harus didukung oleh
kemampuan afektif siswa. Kemampuan
afektif mencakup disiplin, minat, sikap, kemandirian, tanggung jawab, dan
sebagainya. Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono (2008: 174) dalam Syamsul Bakhri
(2012: 24) disiplin berasal dari bahasa yunani, disciplus yang artinya murid pengikut guru. Dengan sikap disiplin
siswa diharapkan bersedia mengikuti peraturan tertentu yang telah ditetapkan
serta menjauhi larangan-larangan.
Azizi, Jamaluddin, Syahrin, et al. (2009: 660) menyatakan
bahwa, ”discipline is rudimentary
ingredient that plays a crucial in school system, with insists on upholding the
moral values of student”. Maksud dari pernyataan di atas adalah disiplin
merupakan sesuatu perilaku yang dimiliki seseorang di mana perilaku tersebut
menekankan pada nilai moral siswa yang tinggi.
Dari seluruh pengertian disiplin, dapat diambil simpulan
bahwa yang dimaksud disiplin belajar dalam penelitian ini adalah pernyataan
sikap dan perbuatan siswa dalam melaksanakan kewajiban belajar secara sadar
dengan cara mentaati peraturan yang telah ditetapkan. Sehingga adapat dipahami
bahwa disiplin sangat memberikan kontribusi terhadap keberhasilan siswa dalam
belajar. Syaiful Bahri Djamarah (2008: 240) menjelaskan bahwa disiplin yang
kurang akan kurang menguntungkan dalam belajar. Gejala ketidak disiplinan itu
ditunjukkan oleh siswa yang tidak mengerjakan tugas yang diberikan guru, siswa
terlambat masuk kelas walaupun waktu belajar sudah dimulai, datang terlambat ke
sekolah, tidak masuk sekolah karena alasan yang tidak tentu. Penerapan disiplin
yang baik dalam pembelajaran akan
menghasilkan sikap mental, watak dan kepribadian siswa yang kuat. Guru
dituntut untuk mampu melatih siswa untuk membudayakan sikap disiplin, belajar
membaca, mencintai buku, menghargai waktu, mematuhi tat tertib sekolah.
Menurut Tulus Tu’u (2004:33)
menyebutkan unsur-unsur disiplin adalah sebagai berikut.
1. Mengikuti dan menaati peraturan,
nilai dan hukum yang berlaku
2. Pengikutan dan ketaatan tersebut
terutama muncul karena adanya kesadaran diri bahwa hal itu berguna bagi
kebaikan dan keberhasilan dirinya. Dapat juga muncul karena rasa takut,
tekanan, paksaan dan dorongan dari luar dirinya
3. Sebagai alat pendidikan untuk
mempengaruhi, mengubah, membina, dan membentuk perilaku sesuai dengan
nilai-nilai yang ditentukan atau diajarkan
4. Hukuman yang diberikan bagi yang
melanggar ketentuan yang berlaku, dalam rangka mendidik, melatih, mengendalikan
dan memperbaiki tingkah laku
5. Peraturan-peraturaan yang berlaku
sebagai pedoman dan ukuran perilaku
Arikunto (1990: 137) membagi indikator kedisiplinan menjadi: (1) perilaku
disiplin dalam kelas; (2) perilaku kedisiplinan di luar kelas; (3) perilaku
kedisiplinan di lingkungan sekolah; dan (4) perilaku kedisiplinan di rumah. Selanjutnya
Tulus Tu’u (2004: 9) mengemukakan bahwa indikator yang menunjukkan pergeseran
atau perubahan hasil belajar siswa sebagai kontribusi mengikuti dan menaati
peraturan di sekolah meliputi: dapat mengatur waktu belajar di rumah, rajin dan
teratur belajar, perhatian yang baik saat belajar di kelas dan ketertibab diri
saat belajar di kelas.
Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan
bahwa indikator disiplin terdiri dari: (1) ketaatan terhadap waktu belajar; (2)
ketaatan terhadap tugas-tugas pelajaran; (3) ketaatan terhadap penggunaan
fasilitas belajar; (4) ketaatan dalam waktu datang dan pulang sekolah; dan (5)
disiplin di tempat prakerin. Disiplin siswa sangat perlu ditingkatkan karena
dapat membawa pengaruh yang baik dalam usaha pencapaian prestasi belajar siswa.
Dukungan dari orang tua serta guru dalam memberikan motivasi peningkatan
disiplin sangat diperlukan. Orang tua harus menanamkan sikap disiplin belajar
di rumah serta aktif dalam memantau sikap disiplin anaknya, sedangkan guru
dapat memberikan contoh sikap disiplin terhadap siswanya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar