Senin, 10 November 2014

Disiplin Belajar Siswa SMK

Sikap merupakan gejala internal yang cenderung merespon atau mereaksi  dengan  cara  yang  relatif  tetap  terhadap  orang,  barang  dan sebagainya, baik secara positif ataupun secara negatif. Sikap (attitude) siswa  yang merespon dengan positif merupakan  awal  yang  baik bagi proses  pembelajaran  yang  akan  berlangsung sedangkan  sikap negatif terhadap  guru  ataupun  pelajaran  apalagi  disertai  dengan  sikap  benci maka  akan  berdampak  pada  pencapaian  hasil  belajar  atau  prestasi belajar yang kurang maksimal.
Menurut Djemari Mardapi (2004: 10), keberhasilan studi tidak hanya ditentukan oleh kemampuan kognitif tetapi juga harus didukung oleh kemampuan afektif siswa.  Kemampuan afektif mencakup disiplin, minat, sikap, kemandirian, tanggung jawab, dan sebagainya. Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono (2008: 174) dalam Syamsul Bakhri (2012: 24) disiplin berasal dari bahasa yunani, disciplus yang artinya murid pengikut guru. Dengan sikap disiplin siswa diharapkan bersedia mengikuti peraturan tertentu yang telah ditetapkan serta menjauhi larangan-larangan.
Azizi, Jamaluddin, Syahrin, et al. (2009: 660) menyatakan bahwa, ”discipline is rudimentary ingredient that plays a crucial in school system, with insists on upholding the moral values of student”. Maksud dari pernyataan di atas adalah disiplin merupakan sesuatu perilaku yang dimiliki seseorang di mana perilaku tersebut menekankan pada nilai moral siswa yang tinggi.
Dari seluruh pengertian disiplin, dapat diambil simpulan bahwa yang dimaksud disiplin belajar dalam penelitian ini adalah pernyataan sikap dan perbuatan siswa dalam melaksanakan kewajiban belajar secara sadar dengan cara mentaati peraturan yang telah ditetapkan. Sehingga adapat dipahami bahwa disiplin sangat memberikan kontribusi terhadap keberhasilan siswa dalam belajar. Syaiful Bahri Djamarah (2008: 240) menjelaskan bahwa disiplin yang kurang akan kurang menguntungkan dalam belajar. Gejala ketidak disiplinan itu ditunjukkan oleh siswa yang tidak mengerjakan tugas yang diberikan guru, siswa terlambat masuk kelas walaupun waktu belajar sudah dimulai, datang terlambat ke sekolah, tidak masuk sekolah karena alasan yang tidak tentu. Penerapan disiplin yang baik dalam pembelajaran akan  menghasilkan sikap mental, watak dan kepribadian siswa yang kuat. Guru dituntut untuk mampu melatih siswa untuk membudayakan sikap disiplin, belajar membaca, mencintai buku, menghargai waktu, mematuhi tat tertib sekolah.
Menurut Tulus Tu’u (2004:33) menyebutkan unsur-unsur disiplin adalah sebagai berikut.
1.    Mengikuti dan menaati peraturan, nilai dan hukum yang berlaku
2.    Pengikutan dan ketaatan tersebut terutama muncul karena adanya kesadaran diri bahwa hal itu berguna bagi kebaikan dan keberhasilan dirinya. Dapat juga muncul karena rasa takut, tekanan, paksaan dan dorongan dari luar dirinya
3.    Sebagai alat pendidikan untuk mempengaruhi, mengubah, membina, dan membentuk perilaku sesuai dengan nilai-nilai yang ditentukan atau diajarkan
4.    Hukuman yang diberikan bagi yang melanggar ketentuan yang berlaku, dalam rangka mendidik, melatih, mengendalikan dan memperbaiki tingkah laku
5.    Peraturan-peraturaan yang berlaku sebagai pedoman dan ukuran perilaku
Arikunto (1990: 137) membagi indikator kedisiplinan menjadi: (1) perilaku disiplin dalam kelas; (2) perilaku kedisiplinan di luar kelas; (3) perilaku kedisiplinan di lingkungan sekolah; dan (4) perilaku kedisiplinan di rumah. Selanjutnya Tulus Tu’u (2004: 9) mengemukakan bahwa indikator yang menunjukkan pergeseran atau perubahan hasil belajar siswa sebagai kontribusi mengikuti dan menaati peraturan di sekolah meliputi: dapat mengatur waktu belajar di rumah, rajin dan teratur belajar, perhatian yang baik saat belajar di kelas dan ketertibab diri saat belajar di kelas.
Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa indikator disiplin terdiri dari: (1) ketaatan terhadap waktu belajar; (2) ketaatan terhadap tugas-tugas pelajaran; (3) ketaatan terhadap penggunaan fasilitas belajar; (4) ketaatan dalam waktu datang dan pulang sekolah; dan (5) disiplin di tempat prakerin. Disiplin siswa sangat perlu ditingkatkan karena dapat membawa pengaruh yang baik dalam usaha pencapaian prestasi belajar siswa. Dukungan dari orang tua serta guru dalam memberikan motivasi peningkatan disiplin sangat diperlukan. Orang tua harus menanamkan sikap disiplin belajar di rumah serta aktif dalam memantau sikap disiplin anaknya, sedangkan guru dapat memberikan contoh sikap disiplin terhadap siswanya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar